Hallo, apa kabar kehamilanmu?
Hari ini, Alhamdulillah aku bisa menghabiskan bekal makan siangku. Horeeeeey, teriak seneng-seneng...horaaay....menunya apa niich? menunya aku adaptasi dari sayur labu siam dari lontong sayur, hanya aku bikin enggak pedas *kan buat Faiz juga.
Jadi menu ringan itulah yang akhirnya bisa menyelamatkanku dari menghambur-hamburkan nasi...hihiii, isi sayurnya pake ayam, tahu kulit dan labu siam. Seger banegt daach, disamping ada kerupuk udang... .
Aku pingin tahu niiich, tentang Ngidam. Kalian pada ngidam kah? aku juga ditanya, ngidam ya, Mba kok tumben makan ini, kok tumben makan itu. Syala-laaaa, aku jawab aja, enggak, kok... cuma kebetulan pingin nyicipin makanan dari berbagai tempat saja kok.
Sebenernya apa itu ngidam siich?
Aku belum banyak buka-buka sumber apa itu ngidam yaak, tapi bolehlah aku menuliskan pemikiran tentang ngidam tersebut.Ya, dari banyak yang bilang bahwa ngidam itu keinginan yang katanya kudu dituruti. Hm...
Buat aku, ngidam itu hanya sebuah keinginan semata dan yeaaah wajar saja dimiliki seorang wanita yang sedang hamil, toh setiap manusia juga memiliki keinginan.
Bedanya, pada wanita hamil keinginan yang dimiliki itu dibarengi dengan sentuhan rasa manja, atau keinginan untuk lebih diperhatikan, keinginan yang dibarengi dengan perasaan. Oleh orang disekitarnya, khususnya sang suami...akan dibela-belain mewujudkan keinginan sang istri yang sedang mengandung, meskipun menempuh badai dan ombak *cyaah.
Karena apa? mungkin pertama, wanita yang sedang hamil ada yang mengalami morning sick berkepanjangan, enggak makan apa-apa dan selalu mengeluh lemas. Jadi, ketika sang wanita hamil menginginkan sesuatu, buru-burulah diwujudkan keinginan tersebut hingga ketemu.
Toh, mungkin jika tidak tersampaikan atau tidak terwujud apa yang menjadi keinginannya, enggak bakalan mengganggu kesehatan dan kehamilannya, kan? kecuali nekad untuk lari-larian mengejar kereta api.
Kok bisa aku ngomong begini?
Kehamilan pertamaku, adalah hamil yang benar-benar nyaman dan enak, karena tidak merasakan mual dan muntah. Makanpun apa saja mau dan masih bisa beraktivitas seperti biasanya. Suatu ketika, aku cuma nyeletuk ingin getuk goreng Sokaraja (selintasan saja ada keinginan tersebut).
Setali tiga uang, teman suami ada yang ke daerah Banyumas dan dititipilah untuk membeli getuk goreng. Yup, dalam hati, kok gampang banget, padahal enggak harus kok, pun aku masih bisa makan yang lainnya. Dan karena si teman itu rumahnya di Tangerang ujung dan aku di ujung Jakarta Selatan, mengambilnya juga harus meluangkan waktu yang senggang. Hampir empat harian, baru diambil.
Setelah diambil dan sampai di depan mukaku, suamiku mengatakan sepertinya sudah tidak segar, jadi aku tidak boleh makan. Baiklah...jadi aku menatap suamiku yang sedang menghabiskan getuk goreng satu besek. Nangiskah aku? enggak, ngilerkah aku, enggak, marahkan aku? enggak...masih kepingin? masih! sekarang pun masih kepingin, mana ada orang asli Cilacap yang enggak suka getuk goreng?
Dan kata kebanyakan orang, jika keinginan wanita hamil (dibaca ngidam) tidak dipenuhi, anaknya akan ileran...what the meaning ileran? hush ya hush...
Alhamdulillah anakku sehat dan tidak begitu kepinginan menghadapi sesuatu. Ketika ingin ice cream beberapa waktu yang lalu, karena hujan dan sudah malam, anakku enggak histeris ketika bobo.
Hm..mungkin itu hanya pemikiran aku saja, tapi menurut ibuku yang hamil empat orang anak, beliau tidak pernah minta dieprhatikan terlalu berlebihan ketika memiliki keinginan. Jadi intinya mah, semua berbalik pada masing-masing individu.
Saat ini aku kepingin makan rujak, tapi logikanya wanita hamil itu asam lambungnya sedang tinggi. Kenapa? karena untuk makan saja rasanya males dan makannya-pun sedikit-sedikit, ajdi asam lambung yang tinggi diguyur dengan rujak yang rasanya aduhai, sayang jika malah bertambah parah.
Semoga logikaku berjalan dalam kehamilan ke duaku, yang kata suamiku sedikit rewel. Iyyup ada mual yang tidak mengenal waktu, yang awalnya bau nasi harus dicampur daun salam dulu, etapi sekarang Alhamdulillah udahan biasa on 8 weeks.
Jadi ngidam? dari kamus ibuku tercinta tidak ada, dari kehamilan pertamaku tidak ada, di kehamilan ke duaku? jauh-jauh daach.
Salam
Astin