Apa itu Ngidam?

Hallo, apa kabar kehamilanmu?

Hari ini, Alhamdulillah aku bisa menghabiskan bekal makan siangku. Horeeeeey, teriak seneng-seneng...horaaay....menunya apa niich? menunya aku adaptasi dari sayur labu siam dari lontong sayur, hanya aku bikin enggak pedas *kan buat Faiz juga.

Jadi menu ringan itulah yang akhirnya bisa menyelamatkanku dari menghambur-hamburkan nasi...hihiii, isi sayurnya pake ayam, tahu kulit dan labu siam. Seger banegt daach, disamping ada kerupuk udang... .

Aku pingin tahu niiich, tentang Ngidam. Kalian pada ngidam kah? aku juga ditanya, ngidam ya, Mba kok tumben makan ini, kok tumben makan itu. Syala-laaaa, aku jawab aja, enggak, kok... cuma kebetulan pingin nyicipin makanan dari berbagai tempat saja kok.

Sebenernya apa itu ngidam siich?

Aku belum banyak buka-buka sumber apa itu ngidam yaak, tapi bolehlah aku menuliskan pemikiran tentang ngidam tersebut.Ya, dari banyak yang bilang bahwa ngidam itu keinginan yang katanya kudu dituruti. Hm...

Buat aku, ngidam itu hanya sebuah keinginan semata dan yeaaah wajar saja dimiliki seorang wanita yang sedang hamil, toh setiap manusia juga memiliki keinginan.

Bedanya, pada wanita hamil keinginan yang dimiliki itu dibarengi dengan sentuhan rasa manja, atau keinginan untuk lebih diperhatikan, keinginan yang dibarengi dengan perasaan. Oleh orang disekitarnya, khususnya sang suami...akan dibela-belain mewujudkan keinginan sang istri yang sedang mengandung, meskipun menempuh badai dan ombak *cyaah.

Karena apa? mungkin pertama, wanita yang sedang hamil ada yang mengalami morning sick berkepanjangan, enggak makan apa-apa dan selalu mengeluh lemas. Jadi, ketika sang wanita hamil menginginkan sesuatu, buru-burulah diwujudkan keinginan tersebut hingga ketemu.

Toh, mungkin jika tidak tersampaikan atau tidak terwujud apa yang menjadi keinginannya, enggak bakalan mengganggu kesehatan dan kehamilannya, kan? kecuali nekad untuk lari-larian mengejar kereta api.

Kok bisa aku ngomong begini?

Kehamilan pertamaku, adalah hamil yang benar-benar nyaman dan enak, karena tidak merasakan mual dan muntah. Makanpun apa saja mau dan masih bisa beraktivitas seperti biasanya. Suatu ketika, aku cuma nyeletuk ingin getuk goreng Sokaraja (selintasan saja ada keinginan tersebut).

Setali tiga uang, teman suami ada yang ke daerah Banyumas dan dititipilah untuk membeli getuk goreng. Yup, dalam hati, kok gampang banget, padahal enggak harus kok, pun aku masih bisa makan yang lainnya. Dan karena si teman itu rumahnya di Tangerang ujung dan aku di ujung Jakarta Selatan, mengambilnya juga harus meluangkan waktu yang senggang. Hampir empat harian, baru diambil.

Setelah diambil dan sampai di depan mukaku, suamiku mengatakan sepertinya sudah tidak segar, jadi aku tidak boleh makan. Baiklah...jadi aku menatap suamiku yang sedang menghabiskan getuk goreng satu besek. Nangiskah aku? enggak, ngilerkah aku, enggak, marahkan aku? enggak...masih kepingin? masih! sekarang pun masih kepingin, mana ada orang asli Cilacap yang enggak suka getuk goreng?

Dan kata kebanyakan orang, jika keinginan wanita hamil (dibaca ngidam) tidak dipenuhi, anaknya akan ileran...what the meaning ileran? hush ya hush...

Alhamdulillah anakku sehat dan tidak begitu kepinginan menghadapi sesuatu. Ketika ingin ice cream beberapa waktu yang lalu, karena hujan dan sudah malam, anakku enggak histeris ketika bobo. 

Hm..mungkin itu hanya pemikiran aku saja, tapi menurut ibuku yang hamil empat orang anak, beliau tidak pernah minta dieprhatikan terlalu berlebihan ketika memiliki keinginan. Jadi intinya mah, semua berbalik pada masing-masing individu.

Saat ini aku kepingin makan rujak, tapi logikanya wanita hamil itu asam lambungnya sedang tinggi. Kenapa? karena untuk makan saja rasanya males dan makannya-pun sedikit-sedikit, ajdi asam lambung yang tinggi diguyur dengan rujak yang rasanya aduhai, sayang jika malah bertambah parah.

Semoga logikaku berjalan dalam kehamilan ke duaku, yang kata suamiku sedikit rewel. Iyyup ada mual yang tidak mengenal waktu, yang awalnya bau nasi harus dicampur daun salam dulu, etapi sekarang Alhamdulillah udahan biasa on 8 weeks. 

Jadi ngidam? dari kamus ibuku tercinta tidak ada, dari kehamilan pertamaku tidak ada, di kehamilan ke duaku? jauh-jauh daach.

Salam
Astin

Sayur Asem Penangkal Mual

Haiii, apa kabarmu dengan mual trimester pertama? bagiku yang melalui kehamilan pertama dengan tanpa mual dan sekarang di kehamilan ke dua ini, aku diberikan nikmat mual dan rasa menggantungkan sesuatu *malas dan ngantuk. Huaaa...seyem sekali ya.

Hari Sabtu, tanggal 18 Januari 2014 aku mengalami mual yang sangat. Aku coba untuk minum susu *P dan makan wafer cokelat. Hm....ternyata langsung muntah, aku mengeluarkan sedikit wafer yang masuk.

Namun setelah itu, aku bisa sarapan nasi dan ayam goreng dengan baik. Alhamdulillah, mungkin dengan muntah tersebut aku bisa menikmati makan, karena rasa mual telah hilang.

Yippiiiii, hari Minggu aku ganti susu dan beralih lagi ke susu ketika kehamilan pertamaku, susu *A. Alhamdulillah rasa enek dan mual yang sering muncul, sedikit berkurang dan aku tidak begitu merasa malas dan ngantukan. Aku semangat menikmati kehamilanku ini, haduuuuh ngaruhkah susu *P itu?

Oke daach, kemarin aku masak sayur asam...pinginnya pedes tapi kasihan anakku *kadang dia suka minta sayur ketika aku sedang makan. Alhamdulillah dua mangkuk sayur asam bisa aku santap.

Resep Sayur Asemku, adalah resep turun temurun dari ibuku.

Bumbu yang disiapkan :
  • Bawang merah
  • Bawang putih
  • Cabe merah
  • Tomat
  • Asem jawa
  • Kemiri
  • Garam
  • Gula merah
  • Daun salam
  • Laos
Bahan yang diperlukan :
  • Labu siam
  • Wortel
  • Jagung manis
  • Kacang panjang
  • Kacang tanah sedikit
  • Daun melinjo
  • Melinjo
  • Iga sapi (jika ada)
Cara membuat sayur asemnya ;
  1. Haluskan garam, cabe merah, bawang putih, bawang merah, tomat, kemiri.
  2. Masukkan bumbu ke dalam rebusan iga sapi
  3. Masukkan asam jawa dan gula merah
  4. Masukkan melinjo, wotel, labu, kacang tanah, kacang panjang dan daun melinjo setelah semua bahan keras sudah lunak.
  5. Angkat dan sajikan hangat.
Em....seneng sekali masih bisa masak ketika hamil, memang sih ketika menghabiskannya itu rasanya seperti sedang menyuapi anak kecil yang sedang rewel soal makan.

Semoga, anakku kelak gampang makannnya, aamiiin.

Salam
Astin

Mual dan Masih Mual

Sedang bersiap berangkat kantor, mual kembali mendera, dua kali. Sebelum mandi aku atasi mual dengan minum susu hangat. Udah mau berangkat, kok malah semakin menjadi, ditambahin pusing dan lemas pula. Suami yang ganteng minta dia nganterin...tapi kok jadi kemanjaan nantinya... jadi aku kuatin untuk berangkat sendiri, pelan tapi pasti.

Riding motor cycle, berat tapi aku gak boleh manjain kehamilanku yang ke dua ini. Aku mau seperti ketika hamil Faiz, bertempur melawan macet dan kendaran yang sliwar sliwer. Jadi meskipun mualnya pake banget, aku berusaha naik motor sendiri, kecuali sudah kesusahan.

Sebetulnya gampang sich melawan mual ketika hamil, ngingat hamil pertama dulu sepertinya akan terbantu, sepertinya siich...karena tiap kehamilan itu berbeda-beda. Aiiiich Faizku yang dulu sangat membantuku selama di dalam perutku, menjadi pribadi yang mandiri, enggak rengekan, enggak manja, gampang makannya kecuali mang lagi kurang fit badannya. And now, masa siiich berbanding terbalik?

Seharian kemarin, hari Minggu aku mengkontrak satu pojokan di ruang televisi. Aku tiduran dan makanpun aku di situ, minta disediakan dan dibereskan bekas makanku, siapa lagai kalau bukan oleh suamiku. Pagi aku minta bubur kacang hijau, beli di pasar. Pulang dari pasar yang ada hanya sari kacang hijau saja, tapi Alhamdulillah aku minum saja.

Sedikit- sedikit aku makan nasi dan tempe orek, tersisa uhuuuuk suamiku rada jengkel. Siang aku dan Faiz sendirian, dua kali dalam tayangan menyajikan pizza, kepingin...tapi gak pake garuk-garuk pintu karena enggak bisa keluar atawa pesen *gak ada doku banyak di rumah.

Pindah kepinginan, pingin mie goreng...hujan gede, Faiz aku coba tinggal di rumah sendirian, aku ke warung depan...eiiits, tutup pula dan Faiz malah celingukan di pintu gerbang. Pupus pingin pizza ma mie goreng. Ngerajuk ma suamiku, bakalan keterlaluan *pun ini bukan ngidam kok, pikirku *cuma kepingin saja, ada syukur enggak juga gak nendangin ember.

Akhirnya ide datang, buat martabak mie yuk...Faiz seneng sekali, pake lonjak-lonjak kepingin bantuin ummi. Alhamdulillah, Faiz aku minta makan sendiri mau, aku nyerah dalam suapan ke tiga *mual dan tidak bisa lagi masuk nasi dan martabak mienya. Kata Faiz, dipaksa saja mi... Hua...nangis sesenggukan.

Sorenya, sebelum hujan kembali menderas, ketika suamiku sudah pulang aku keluar bareng Faiz beli mie goreng di warung depan. Pyuuuh...rasanya dah laper sekali, Faiz minta didahulukan, jawabanku "ummi dulu...." tapi karena enggak tega, akhirnya aku buatin sembari aku makan. 

Sebelum bobo, aku bakar roti tawar dan minum air putih, lalu minum vitamin asam folat. Alhamdulillah, bnagunnya ituh gak mual, tapi kok mau berangkat kantor mualnya pake banget ya? mana cuaca mendung dan mendukung untuk narik selimut? 

astin 6w

Susu Ibu Hamil

Hiiii, apa kabar kehamilan kalian? sehat selalu ya... hamil itu seru dan banyak ceritanya serta membuat kita kenceng ketika berdoa ya? iya kan? seru sekali dah pokoknya. Kehamilanku yang pertama, aku belum kenal blog, jadi sama sekali tidak ada rekapan cerita ataupun gambar yang aku ambil. Hm...jadi saatnya aku mengenang kehamilan pertamaku, lima tahun silam.

Aku seorang marketing, yang kerjanya itu jalan-jalan. Setelah ketemu klien aku suka mampir di swalayan dekat rumah sakit. Aku melihat ada susu ibu hamil rasa cokelat berbentuk kotak kecil siap minum. Hm....entah feeling entah memang kepingin hamil, aku beli dan aku minum yang berlabel *L* segar sekali diminum dingin.

Beberapa minggu setelahnya, Alhamdulillah aku hamil di bulan ke dua pernikahanku. Setelah itu, aku tanya-tanya kakak perempuanku, susu apa yang bagus untuk ibu hamil ya? kakakku merekomendasikan *P* namun sebelumnya aku sudah beli *L*. Suamiku menyempatkan diri untuk membeli susu di minimarket dekat rumah.

Suamiku yang penuh cinta, tanpa aku baca lagi asal ada *P* dan rasanya vanilla aku menyeduhnya...dan ooops...welah kok susu ibu menyusui to? kwkwkwww....suamiku yang tercinta, ingatkah kamu? iyaaah....aku lupa, aku kasihkan ke siapa susu tersebut ya?

Lalu aku berbelanja sendiri dan awalnya melihat yang ada hadiahnya mana? hihiiiii jatuhlah pilihan pada *A* rasa cokelat. Jadi hingga melahirkan, aku mengkonsumsi susu rasa cokelat. Rasanya tidak membuat enek dan menyegarkan diminum dingin, kadang hangat sihc, untuk malam hari.

Aku meminum susu, tiga kali sehari, pagi hari bangun tidur, pada waktu di kantor dan malam sebelum tidur malam. Iya...Alhamdulillah dapat suntikan dana pada waktu kehamilan pertama, jadi Alhamdulillah yang bilang *A* mahal, enggak juga. Hadiahnya macam-macam pula, masih ada sepertinya dah...gelas plastik dan gelas belingnya pecah.

Mencoba beberapa brand boleh saja, untuk mencari yang lebih pas dan tidak membuat enek. Tapi sebetulnya untuk urusan susu, aku mah doyan apa aja, asal ya...enak *heheee...susu bayi sisa anakku aku minum juga kok, sayang belinya mahal.

Satu hal, minum susu kehamilan ternyata bisa dikonsomsi sebelum hamil juga lo. Dari yang aku baca, wanita yang akan hamil, dianjurkan memiliki kandungan asam folat yang tinggi. Salah satu asupan asam folat tentunya dari susu ibu hamil, buahnya...kalau enggak salah buah pisang ambon dech. Nanti kita googling bareng-bareng ya. Saat ini sudah ada brand susu ibu hamil untuk mempersiapkan kehamilan, kan? 

Salam
Astin


Mual dan Muntah Selama Kehamilan

Hiii, apa kabar? selamat ya untuk kehamilannya....pun semoga lancar dengan promilnya. Bagaimana keadaannya saat hamil muda? adakah mual atau muntah? biasa dikenal dengan morning sick, padahal bisa saja mual kapanpun ya?

Kehamilan pertamaku di usiaku yang ke 27 biasa saja, tak ada mual yang berlebihan dan pernah muntah karena terlalu kenyang ataupun mengkonsumsi makanan yang sangat tinggi seratnya. Bangun pagi yang aku rasakan hanya pusing dan harus mengkonsumsi biskuit terlebih dahulu. 

Menurutku saat ini, mual dan muntah selama kehamilan wajar terjadi pada ibu hamil dan tiap-tiap wanita berbeda tingkat mualnya. Kehamilan pertamaku, bisa dibilang hamil kebo *kata orang, karena tidak menunjukan rasa mual dan muntah serta tetap beraktivitas di dapur.

Dulu aku bandel sekali, naik sepeda motor menyusuri jalanan ibukota bagian selatan, berbelok di setiap rumah sakit untuk bekerja memasarkan produk farmasi perusahaan. Pyuh tetap melakoni pekerjaan domestik, nyapu, ngepel, masak, nyetrika dan beberes rumah. Alhamdulillah di stop sama suami kalau ketahuan saja, hhiii...kata orang tua, hamil itu jangan dibawa malas, dibiasain saja seperti orang tidak hamil. tapi jangan terlalu lelah.

Iyah, jadi nafsu makanku pun ikut bagus, tidak pilih-pilih menu, tidak ini tidak itu, tidak ada dalam kehamilan pertamaku. Iyeees, setiap wanita hamil itu berbeda-beda *kini, merasakannyakah aku?. 

Di lemari es, aku menyiapkan buah potong, syrup dan air dingin. Berangkat bekerja, aku membekali buah potong, biskuit dan nasi putih. Setiap ada rasa mual sedikit, aku makan camilan tersebut, jadi mual yang tadinya ingin menyerang langsung wuuuzzz, kabur. Mungkin itu adalah triknya.

Syrup dan air dingin juga menjadi senjata ketika rasa mual hendak menyerang. Katanya memang tidak boleh, tapi menurutku asal tidak berlebihan mah tidak masalah. Pun dari USG akan terlihat berat badan bayi berapa? jika terlalu besar, waktu itu aku diminta diet gula. *meratapi es cream yang waktu itu dibeli.

Oiya, buah paling digemari selama kehamilan adalah apel. Kenapa? iyaaah mengurangi mual dan enek lo, coba saja. Dan diingat ya, jangan terlalu banyak mengkonsumsi buah yang asam, karena membuat asam lambung naik, mual, muntah bisa dipicu dari asupan buah asam dan juga sambal yang pedas.

Jika mual dan muntahnya berlebihan, konsultasikan ke dokter atau bidan yang menangani kehamilan kalian. Ceritaku muntah ketika hamil dulu? mau diceritaiin?

Suatu malam, aku dan suamiku makan bakso di dekat rumah. Rasa kuah baksonya sangat segar *karena jarang-jarang makan bakso. Isi baksonya masih ada, aku nambah kuah...dua kali dan menghabiskan baksonya. Rasanya enak sekali, pulang ke rumah, sebelum kunci pintu terbuka *hm...keluar semua itu bakso, ada apakah gerangan? mungkin terlalu full aku mengisi perutku.

Satu pelajaran lagi, makanlah sedikit demi sedikit namun sering untuk mengurangi mual. Minumlah vitamin kehamilan beberapa saat setelah makan, jangan terlalu berdekatan. 

Bagaimana serba-serbi mual kalian? pasti seru ya ceritanya, apalagi trik dan tips mengatasinya, pasti berbeda-beda. 

Salam
Astin

Imunisasi Pada Saat Kehamian

Hai, banyak sekali artikel bermanfaat di internet yang kita bisa googling untuk mendapatkan informasi mengenai kehamilan. Bijaklah untuk mencerna dan mencermati serta berkonsultasilah dengan dua pihak atau lebih nara sumber. Jangan terlalu menyantap satu artikel dan mendengarkan satu pihak, perluaslah informasi*kudet? aduh semoga saja era membaca dan mencari tahu menular ke aku ya.... hihii sebetulnya lagi malas sekali googling.

Tak ada asap tanpa api *bisa juga sebetulnya asap buatan ya? hihiii, Nah cerita kehamilan pertamaku yang pertama kontrol adalah pada seorang dokter, di sini ceritanya. Oleh beliau aku diberikan rujukan untuk imunisasi TORCH. Dan mungkin saat itu kurang informasi, aku imunisasi di klinik dekat rumah. 

Oiya, TORCH itu adalah imunisasi untuk mencegah Toxoplasmosis, Rubella, Cytomegalovirus dan Herpes. Ternyata imunisasi tersebut sebaiknya diberikan sebelum terjadinya kehamilan untuk menghindari infeksi *lah akunya jadi rada bingung. Syukurlah semuanya berjalan baik dan sehat. 

Jadi mari yuk, sama-sama untuk membekali diri untuk kehamilan selanjutnya dengan lebih baik. Apa saja imunisasi yang arus dipersiapkan sebelum kehamilan dan imunisasi apa saja yang boleh dilakukan selama kehamilan.

Tetanus Toxoid

Imunisasi untuk mencegah penyakit tetanus pada bayi yang baru dilahirkan dan juga pada ibu yang baru melahirkan. 
Jadi inget persiapan menikah dulu *dianjurkan untuk imunisasi di Puskesmas terdekat. Imunisasinya ternyata TT to? alasannya ya untuk mempersiapkan kehamilan untuk mencegah infeksi tetanus. 

Pada waktu periksa kehamilan di bidan, aku juga ditanya sudah imunisasi TT belum? dan jika belum maka diberikan dua kali selama kehamilan. Nah, hal ini yang harus aku tanyakan lagi ke dokter atau bidan nich, untuk promilku yang ke dua. 

Sepertinya yang paling penting TT dech, kunjungan berikutnya dokter akan aku tanyakan dech. Lebih baik menggali informasi lebih banyak, kan? 

Salam
Astin

Pilih Dokter Obgyn Atau Bidan?

Hiiii...kehamilan pertamaku menjadi pengalaman pertama buat aku dan menemui dokter Obgyn pastinya bukan menjadi pengalaman baru untuk aku dan suamiku. Kami sama-sama bekerja di dunia farmasi dan bertemu dengan klien yang pastinya adalah seorang dokter. Semua spesialisasi dokter telah aku temui, untuk dokter obgyn kebanyakan adalah dokter lelaki.

Terus kenapa? aku pinginnya dokternya cewe...akhirnya suamiku mengantarkan aku ke RS Muhammadiyah Taman Puring, Jakarta Selatan. Lumayan jauh dari Pondok Labu...namun demi istri tercinta, suamiku mengantarkanku untuk konsultasi dari hasil TP yang membuatku girang.

Aku lupa nama dokter yang menguatkan dugaan kehamilanku, kalau diingat-ingat bakalan ingat sich. Dokternya mempersilahkan kami masuk, ditanya begini dan begitu dari hasil beliau membaca kartu berobat yang telah diisi sang suster di luar. 

Pengalaman pertama kehamilanku, aku di USG Transvaginal, menurut beliau...untuk kehamilan awal, muda atau baru melalui alat tersebut dapat terdeteksi dengan jelas. Baiklah, beliau dengan pasti menyebutkan bahwa aku telah hamil satu bulan, masih sangat kecil...0, berapa mili gitu. Dan setelah aku baca-baca, untuk usia satu bulan kecilnya lebih kecil dari sebutir beras. Subhanalloh...aku akan senantiasa menyayangimu ibuku.

Aku dan suamiku bingung, mau tanya apa? karena masih awam sekali menghadapi kehamilan. Hanya hal-hal umum saja, seperti apakah ada pantangan makan? atau vitamin apa yang harus dikonsumsi?. Dokter tersebut kurang menjelaskan sesuatu apa aku dan suamiku yang terlalu tak banyak tanya ya? jadi...setelah dari dokter tersebut, aku minta saran teman dan beralih ke bidan.

Berobat ke Bidan dekat rumah kontrakan, aku mendapatkan banyak sekali pengetahuan baru. Kenapa? karena sang bidan yang dipanggil ummi, ini sangat komunikatif. Sama dengan sang dokter, tidak perlu ada pantangan makanan, kecuali tidak boleh makan terlalu pedas, pun nanti akan dipantau berat badan si bayi di dalam perut.

Oh, aku suka sekali dengan bidan ini, jadi setiap bulan di dua trimester awal, konsultasi kepada beliau. Tiga bulan terakhir jadwal kontrol dibuat rutin, untuk memonitor keadaan si bayi.

Bagaimana dengan kalian? semua tergantung dengan keluwesan masing-masing sich, saat ini aku sedang promil dengan seorang dokter obgyn, lelaki pula. Jadi apapun pilihan kita, tinggal lebih luwes ini atau itu, tidak perlu menjadi persoalan yang penting nyaman.

Salam
Astin


Satu Pikiran Untuk Kehamilan

Hai, Selamat menempuh hidup baru bagi yang baru saja menikah dan semoga senantiasa dilancarkan bagi yang sedang program hamil. Kali ini aku ingin menuliskan tentang satu pikiran untuk kehamilan, yup satu pikiran.

Satu Pikiran Ke Allah

Kembali ke Allah, kembali ke pencipta aku dan semuanya. Karena semua itu pasti datangnya dari Allah, kita berusaha dan Allah-lah yang Maha Menjadikan. Pasrah? untuk aku bukan kata yang tepat untuk sebuah kehamilan, rasanya pasrah memiliki kesan tidak ada usaha sama sekali. Yang tepat adalah menyerahkan kepada Allah dengan berusaha dan berdoa untuk kehamilan yang didamba setiap pasangan.

Tentunya, satu pikiran itu bagi suami dan istri ya...jika satu orang yang berdoa itu dikabulkan oleh Allah, bagaimana dengan dua? analoginya seperti itu. 

Satu Pikiran Niat

Terkadang, ada keegoisan dari pasangan menikah yang baru menikah untuk "momongan" ada si istri yang ingin sekali langsung hamil, namun suami yang ingin menikmati masa berdua setelah menikah. Semuanya harus dibicaran baik-baik, tentunya malah sebelum menikah. Karena kondisi ini akan mempengaruhi psikologis masing-masing, jika ternyata setelah menikah, satu pihak belum siap akan hadirnya si jabang bayi.

Niatkan dengan baik untuk langsung hamil atau menunda kehamilan, lebih baik sebelum menikah. Jika masing-masing pihak tidak ingin menunda, tentu akan lebih nyaman mempersiapkan kehamilan. Karena persiapan kehamilan adalah sangat penting sebelum hamil.

Satu Pikiran Pengetahuan Kehamilan

Bagi pasangan baru menikah atau yang sedang promil (progam hamil) pasti getol mencari artikel mengenai kehamilan, atau paling tidak bertanya kepada nara sumber *yang seharusnya paham dan update dengan pengetahuan kehamilan. Aku beberapa bulan belakangan ini, menjumpai pasangan yang sedang promil, namun kurang sekali informasi kehamilan. Miris dan menyayangkan sekali, karena teknologi yang semakin canggih, namun informasi yang sangat penting, bisa diindahkan begitu saja.

Bagi suami atau istri, wajib mengetahui apa dan bagaimana proses kehamilan tersebut. Kembali ke contoh kasus di atas, istri sedang hamil dan tidak mengetahui obat apa yang diperoleh dari bidan. Kata si istri, biar suami saja yang tahu *hadaaaaah...jaman sekarang masih ada saja yang berpikiran seperti itu. 

Satu Pikiran Untuk Menjaga Kehamilan

"De, jangan kelelahan ya..." pinta suamiku untuk kehamilan pertamaku. Sudah hal yang sangat lumrah *ibu hamil tidak boleh terlalu lelah. Tentunya bukan hanya kelelahan saja, namun asupan makanan, vitamin kehamilan, susu dan juga asupan rohani juga sangat penting. 

Kehamilan pertamaku, Alhamdulillah aku dijauhkan dari hal-hal dan pemikiran yang non medis. Semuanya dipikirkan oleh aku dan suamiku, ibu dan kakakku Alhamdulillah ikut memonitor keadaan kehamilanku. Pantangan dalam kehamilan sebenarnya memang ada, tentunya aku berpikir dari segi medis saja. Tidak boleh makan ini, makan itu dan tidak boleh begini, tidak boleh begitu.

Inza Allah, jika mengembalikan ke Allah...Allah akan menjaga dan mengabulkan doa kita *ingat ya...ucapan bisa menjadi doa dan akan didengar oleh Allah, lho ya... .  

Berharap dan memohon untuk kesehatan dan kesempurnaan jasmani dan rohani tiap-tiap kehamilan yang sedang terjadi. Diberikan keselamatan dan kelancaran hingga tangaisan memecah kengiluan kamar bersalin. Aku rindu dan kangen mendengar tangisan bayi, bayi yang kulahirkan emapat tahun lalu, kini telah menjadi pelindungku, penyemangat hari-hariku, pengusap dahiku dan penggenggam erat jemariku serta penceria senyumku.

Salam
Astin
 

Bagaimana Setelah Menikah

Hai, Apa yang kalian pikirkan setelah pernikahan? bulan madu? kebebasan hilang? cerita seru berdua dalam satu kamar? nyaman ada patner? anak? menunda kehamilan? 

Aku menikah di penghujung bulan Desember, bukan tanggal 31 namun tanggal 30. Ada sejarah tersendiri dari bapak dan ibuku, aku menikah dengan lelaki pilihan Allah yang awalnya kami disandingkan menjadi patner dalam pekerjaan. 

Beberapa hari setelah menikah di pertengahan January, aku meeting ke pulau Dewata, tentunya tanpa suamiku. Rasanya kangen sekali, di dalam koper, aku menempelkan foto akad pernikahan kami...hihiii rasanya terlalu indah saat itu, jujur ini kali pertama aku menyimpan foto berdua dengan lelaki.

Bulan pertama pernikahan, aku mendapati menstruasi...hihiii, bayanganku langsung ke arah yang lebih tak terduga. Kapan aku hamil? Aku pasti hamil kan? Bagaimana kalau aku hamil? Kelebatan yang muncul dari pikiran dan ketakutanku, muncul tanpa aku sadari. Pyuuuh...akhirnya aku tepis dan menghadirkan pikiran positif.

Jika Allah menghendaki dan mengijinkan aku hamil, pasti aku akan merasakan menjadi seorang ibu hamil. Huaaa...rasanya ketika bertemu keluarga kecil saat jalan-jalan di Mall, gelitik hati rasanya Makjeder!!! padahal aku baru sebulan menikah, lho. Hadaaah...kepingin banget hamil, kepingin banget tahu rasanya hamil itu seperti apa sich?

Pasti mukaku kala itu, menari-nari bayangan ibu hami dan anak-anak ya? tapi waktu aku buka handphone jadul suamiku, ada gambar foto waktu aku sesaat setelah dinyatakan aku hamil...hihiiii *sayang foto tanpa penutup kepala, jadi kena sensor dah.

Auranya itu...sangat bening, bening sebening embun...menyegarkan yang lihat...hm...bahagia sekali mendapatkan kabar kehamilan tersebut di usia pernikahan dua bulan.

Salam
Astin

Ini Aku

Hari-hari indah dari Allah, telah aku jalani bersama orang-orang tercinta. Mereka memberikan banyak inspirasi untuk kehidupanku, mereka ibu, bapak, saudara kandung dan saudara besar, suami dan anakku.

Aku anak ke dua dari empat bersaudara, kakak pertamaku, perempuan dan dua adikku laki-laki. Ibuku seorang ibu rumah tangga dengan penuh kasih dan perhatian mendampingi kami, hingga saat ini, Alhamdulillah. Bapakku seorang yang sangat disiplin namun lemah lembut, aku sayang kepada mereka berdua.

Aku terlahir dan besar dari keluarga yang harmonis, jauh dari problema yang besar. Aku nyaman berada di keluarga besar bapakku, maupun ibuku. Bapakku, anak keempat dari delapan bersaudara, sedangkan ibuku anak pertama dari tiga bersaudara.

Pendidikan agama dari keluarga inti telah aku terima, terlebih ketika aku tinggal bersama nenek dari bapakku. Pendidikan tata krama, aku pelajari dari melihat ibu dan bapakku serta saudara besarku. Pendidikan sosial, ibuku memberi contoh yang indah dalam bertetangga. Pendidikan formal, dari saudara bapakku aku mendapat lebih inspirasi. Kakek ingin dari kedelapan anak-anaknya menjadi sarjana, Alhamdulillah, kecuali kakak pertama bapak. Beliau menikah dan suaminya seorang kepala ST/ Setara SMP pada jamannya.

Kini, aku telah membangun keluarga sendiri, keluarga yang terbilang masih baru untuk usia pernikahan lima tahun. Aku dan suamiku, bertemu di tempat kerja dan kami sama-sama dari empat bersaudara, bedanya suamiku anak pertama dan menjadi pengganti kepala keluarga. Almarhum Bapak, meninggalkannya ketika suamiku sedang menyelesaikan skripsinya di UI. Jujur, kebiasaan keluarga kami sangat berbeda, tapi bukan itu yang kami cari.

Anak pertamaku lahir dengan tindakan operasi, menjadi cucu ke dua di keluarga besarku, dan cucu ke dua juga di keluarga besar suami. Menjadi cucu ke dua, menjadikan anakku sangat kuat dan tidak dimanjakan dari kedua belah keluarga. Tapi menjadi yang paling berbeda, sedang aku tanamkan, aku ingin anakku menjadi perpaduan dari aku dan suamiku. Tentunya dari segi akademik, dengan mendahulukan segi akidah pastinya.

Mengapa aku membuat blog dengan tema kehamilan? aku ingin mengenang, bagaimana ketika ibuku mengandung aku dan juga ketika aku mengandung anakku. Rasanya keindahan itu sayang, jika tak dituliskan. Aku sedang program kehamilan, dan setiap kehamilan pasti berbeda-beda. Uniknya ada disetiap detik dan sayang untuk dilewatkan.

Salam
Astin Astanti