Satu Pikiran Untuk Kehamilan

Hai, Selamat menempuh hidup baru bagi yang baru saja menikah dan semoga senantiasa dilancarkan bagi yang sedang program hamil. Kali ini aku ingin menuliskan tentang satu pikiran untuk kehamilan, yup satu pikiran.

Satu Pikiran Ke Allah

Kembali ke Allah, kembali ke pencipta aku dan semuanya. Karena semua itu pasti datangnya dari Allah, kita berusaha dan Allah-lah yang Maha Menjadikan. Pasrah? untuk aku bukan kata yang tepat untuk sebuah kehamilan, rasanya pasrah memiliki kesan tidak ada usaha sama sekali. Yang tepat adalah menyerahkan kepada Allah dengan berusaha dan berdoa untuk kehamilan yang didamba setiap pasangan.

Tentunya, satu pikiran itu bagi suami dan istri ya...jika satu orang yang berdoa itu dikabulkan oleh Allah, bagaimana dengan dua? analoginya seperti itu. 

Satu Pikiran Niat

Terkadang, ada keegoisan dari pasangan menikah yang baru menikah untuk "momongan" ada si istri yang ingin sekali langsung hamil, namun suami yang ingin menikmati masa berdua setelah menikah. Semuanya harus dibicaran baik-baik, tentunya malah sebelum menikah. Karena kondisi ini akan mempengaruhi psikologis masing-masing, jika ternyata setelah menikah, satu pihak belum siap akan hadirnya si jabang bayi.

Niatkan dengan baik untuk langsung hamil atau menunda kehamilan, lebih baik sebelum menikah. Jika masing-masing pihak tidak ingin menunda, tentu akan lebih nyaman mempersiapkan kehamilan. Karena persiapan kehamilan adalah sangat penting sebelum hamil.

Satu Pikiran Pengetahuan Kehamilan

Bagi pasangan baru menikah atau yang sedang promil (progam hamil) pasti getol mencari artikel mengenai kehamilan, atau paling tidak bertanya kepada nara sumber *yang seharusnya paham dan update dengan pengetahuan kehamilan. Aku beberapa bulan belakangan ini, menjumpai pasangan yang sedang promil, namun kurang sekali informasi kehamilan. Miris dan menyayangkan sekali, karena teknologi yang semakin canggih, namun informasi yang sangat penting, bisa diindahkan begitu saja.

Bagi suami atau istri, wajib mengetahui apa dan bagaimana proses kehamilan tersebut. Kembali ke contoh kasus di atas, istri sedang hamil dan tidak mengetahui obat apa yang diperoleh dari bidan. Kata si istri, biar suami saja yang tahu *hadaaaaah...jaman sekarang masih ada saja yang berpikiran seperti itu. 

Satu Pikiran Untuk Menjaga Kehamilan

"De, jangan kelelahan ya..." pinta suamiku untuk kehamilan pertamaku. Sudah hal yang sangat lumrah *ibu hamil tidak boleh terlalu lelah. Tentunya bukan hanya kelelahan saja, namun asupan makanan, vitamin kehamilan, susu dan juga asupan rohani juga sangat penting. 

Kehamilan pertamaku, Alhamdulillah aku dijauhkan dari hal-hal dan pemikiran yang non medis. Semuanya dipikirkan oleh aku dan suamiku, ibu dan kakakku Alhamdulillah ikut memonitor keadaan kehamilanku. Pantangan dalam kehamilan sebenarnya memang ada, tentunya aku berpikir dari segi medis saja. Tidak boleh makan ini, makan itu dan tidak boleh begini, tidak boleh begitu.

Inza Allah, jika mengembalikan ke Allah...Allah akan menjaga dan mengabulkan doa kita *ingat ya...ucapan bisa menjadi doa dan akan didengar oleh Allah, lho ya... .  

Berharap dan memohon untuk kesehatan dan kesempurnaan jasmani dan rohani tiap-tiap kehamilan yang sedang terjadi. Diberikan keselamatan dan kelancaran hingga tangaisan memecah kengiluan kamar bersalin. Aku rindu dan kangen mendengar tangisan bayi, bayi yang kulahirkan emapat tahun lalu, kini telah menjadi pelindungku, penyemangat hari-hariku, pengusap dahiku dan penggenggam erat jemariku serta penceria senyumku.

Salam
Astin
 

0 comments:

Post a Comment