Bagaimana Setelah Menikah

Hai, Apa yang kalian pikirkan setelah pernikahan? bulan madu? kebebasan hilang? cerita seru berdua dalam satu kamar? nyaman ada patner? anak? menunda kehamilan? 

Aku menikah di penghujung bulan Desember, bukan tanggal 31 namun tanggal 30. Ada sejarah tersendiri dari bapak dan ibuku, aku menikah dengan lelaki pilihan Allah yang awalnya kami disandingkan menjadi patner dalam pekerjaan. 

Beberapa hari setelah menikah di pertengahan January, aku meeting ke pulau Dewata, tentunya tanpa suamiku. Rasanya kangen sekali, di dalam koper, aku menempelkan foto akad pernikahan kami...hihiii rasanya terlalu indah saat itu, jujur ini kali pertama aku menyimpan foto berdua dengan lelaki.

Bulan pertama pernikahan, aku mendapati menstruasi...hihiii, bayanganku langsung ke arah yang lebih tak terduga. Kapan aku hamil? Aku pasti hamil kan? Bagaimana kalau aku hamil? Kelebatan yang muncul dari pikiran dan ketakutanku, muncul tanpa aku sadari. Pyuuuh...akhirnya aku tepis dan menghadirkan pikiran positif.

Jika Allah menghendaki dan mengijinkan aku hamil, pasti aku akan merasakan menjadi seorang ibu hamil. Huaaa...rasanya ketika bertemu keluarga kecil saat jalan-jalan di Mall, gelitik hati rasanya Makjeder!!! padahal aku baru sebulan menikah, lho. Hadaaah...kepingin banget hamil, kepingin banget tahu rasanya hamil itu seperti apa sich?

Pasti mukaku kala itu, menari-nari bayangan ibu hami dan anak-anak ya? tapi waktu aku buka handphone jadul suamiku, ada gambar foto waktu aku sesaat setelah dinyatakan aku hamil...hihiiii *sayang foto tanpa penutup kepala, jadi kena sensor dah.

Auranya itu...sangat bening, bening sebening embun...menyegarkan yang lihat...hm...bahagia sekali mendapatkan kabar kehamilan tersebut di usia pernikahan dua bulan.

Salam
Astin

0 comments:

Post a Comment