Pilih Dokter Obgyn Atau Bidan?

Hiiii...kehamilan pertamaku menjadi pengalaman pertama buat aku dan menemui dokter Obgyn pastinya bukan menjadi pengalaman baru untuk aku dan suamiku. Kami sama-sama bekerja di dunia farmasi dan bertemu dengan klien yang pastinya adalah seorang dokter. Semua spesialisasi dokter telah aku temui, untuk dokter obgyn kebanyakan adalah dokter lelaki.

Terus kenapa? aku pinginnya dokternya cewe...akhirnya suamiku mengantarkan aku ke RS Muhammadiyah Taman Puring, Jakarta Selatan. Lumayan jauh dari Pondok Labu...namun demi istri tercinta, suamiku mengantarkanku untuk konsultasi dari hasil TP yang membuatku girang.

Aku lupa nama dokter yang menguatkan dugaan kehamilanku, kalau diingat-ingat bakalan ingat sich. Dokternya mempersilahkan kami masuk, ditanya begini dan begitu dari hasil beliau membaca kartu berobat yang telah diisi sang suster di luar. 

Pengalaman pertama kehamilanku, aku di USG Transvaginal, menurut beliau...untuk kehamilan awal, muda atau baru melalui alat tersebut dapat terdeteksi dengan jelas. Baiklah, beliau dengan pasti menyebutkan bahwa aku telah hamil satu bulan, masih sangat kecil...0, berapa mili gitu. Dan setelah aku baca-baca, untuk usia satu bulan kecilnya lebih kecil dari sebutir beras. Subhanalloh...aku akan senantiasa menyayangimu ibuku.

Aku dan suamiku bingung, mau tanya apa? karena masih awam sekali menghadapi kehamilan. Hanya hal-hal umum saja, seperti apakah ada pantangan makan? atau vitamin apa yang harus dikonsumsi?. Dokter tersebut kurang menjelaskan sesuatu apa aku dan suamiku yang terlalu tak banyak tanya ya? jadi...setelah dari dokter tersebut, aku minta saran teman dan beralih ke bidan.

Berobat ke Bidan dekat rumah kontrakan, aku mendapatkan banyak sekali pengetahuan baru. Kenapa? karena sang bidan yang dipanggil ummi, ini sangat komunikatif. Sama dengan sang dokter, tidak perlu ada pantangan makanan, kecuali tidak boleh makan terlalu pedas, pun nanti akan dipantau berat badan si bayi di dalam perut.

Oh, aku suka sekali dengan bidan ini, jadi setiap bulan di dua trimester awal, konsultasi kepada beliau. Tiga bulan terakhir jadwal kontrol dibuat rutin, untuk memonitor keadaan si bayi.

Bagaimana dengan kalian? semua tergantung dengan keluwesan masing-masing sich, saat ini aku sedang promil dengan seorang dokter obgyn, lelaki pula. Jadi apapun pilihan kita, tinggal lebih luwes ini atau itu, tidak perlu menjadi persoalan yang penting nyaman.

Salam
Astin


0 comments:

Post a Comment